Dunia Sepak Bola Berduka: Sang Legendaris Ponirin Meka Meninggal Dunia
STAIN UNIVERSITY – Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola tanah air, sang mantan kiper legendaris PSSI dan PSMS Medan, Ponirin Meka meninggal dunia. Beliau meninggal pada hari Minggu, 10 April 2022. Kabar duka ini telah PSSI sampaikan dalam akun Twitter-nya pada Minggu Malam.
Mantan penjaga gawang PSSI dan PSMS Medan ini tutup usia setelah beberapa hari mendapatkan perawatan dari rumah sakit karena serangan jantung. Dalam postingan yang ada dalam akun Twitter, PSSI menambahkan foto Ponirin Meka dan menulis caption, “Selamat Jalan Ponirin Meka”.
Tak hanya itu saja, PSSI juga menuliskan caption turut berduka cita atas meninggalnya penjaga gawang Timnas Indonesia pada era 80-an tersebut. Tentunya, berita duka terkait Ponirin Meka tutup usia ini menjadi trending dalam media sosial. Sehingga, banyak para fans sepakbola maupun netizen lain yang mengucapkan bela sungkawa pada akun media sosial masing-masing.
Pasalnya, jejak Ponirin Meka dalam Timnas memang cukup benderang. Almarhum berhasil membawa Timnas Indonesia berjaya selama beberapa kali pada level Internasional.
Berikut ini merupakan rekap jejak perjuangan dan penghargaan Ponirin Meka saat berada dalam dunia sepak bola.
Mengenang Sang Legendaris Ponirin Meka, Mantan Kiper Era 80’an
Ponirin Meka lahir pada tanggal 2 Februari 1956 di Deli, Serdang. Sementara itu, Ponirin Meka meninggal dunia pada usia 66 tahun di Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Tepatnya pada hari Minggu, 10 April 2022 pada pukul 17.00 WIB.
Berita duka ini tentu membuat dunia sepak bola tanah air tak percaya atas kepergian sang legendaris tersebut.
Pasalnya, almarhum telah menorehkan banyak sekali penghargaan untuk PSSI dan tim sepak bola yang pernah diikutinya. Bagi Anda yang belum tahu penghargaan apa saja yang pernah Ponirin Meka dapatkan, maka bisa simak informasinya berikut ini.
Ponirin Meka Pernah Mengikuti Antar Garuda Berjaya pada SEA Games Tahun 1987
Saat masa kariernya, Ponirin Meka pernah memperkuat sejumlah klub sepak bola yang berasal dari Sumatera Utara. Beberapa klub sepak bola tersebut, yaitu PSMS Medan, PSDS Deli Serdang, Medan Putra esrta PS Kinantan.
Kesuksesan yang dirasakan Ponirin mulai muncul saat mengenakan seragam PSMS Medan. Pasalnya, ia berhasil membantu sang Ayam Kintantan meraih gelar juara kompetisi perserikatan pada tahun 1983 serta 1985.
Selain itu, prestasi Ponirin Meka juga berhasil mengantarkan PSMS Medan menjuarai ajang Fatahillah Cup pada tahun 1982 serta Piala Kemerdekaan tahun 1987.
Nyatanya, prestasi gemilang yang telah diukir si tangan emas ini tak sampai disitu saja. Dirinya berhasil masuk Tinmas Indonesia atau menjadi bagian dari tim skuad Garuda yang tampil dalam SEA Games tahun 1987 yang diselenggarakan di Jakarta.
Saat itu, Timnas Indonesia berhasil sukses menembus partai final. Bahkan, saat laga puncak, Tim Garuda berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0. Laga final sepak bola ini digelar di Stadiun Senayan yang sekarang terkenal dengan nama Stadion Utama Gelora Bung.
Kala itu, tim Garuda berhasil mencetak gol tunggal oleh Ribut Waidi pada menit ke 91. Tentunya, kemenangan itu berhasil membawa Timnas memenangkan medali emas SEA Games 1987.
Itulah informasi dari staincurup.ac.id mengenai penghargaan yang berhasil Ponirin Meka dapatkan selama menjadi kiper dari tim Nasional Indonesia. Kabar mengenai Ponirin Meka meninggal dunia ini sudah pasti membuat banyak orang berduka, terutama bagi keluarganya. Terlepas dari itu, semoga keluarga yang almarhum tinggalkan bisa mendapatkan ketabahan serta keikhlasan.