Renungan Hati

Temukan Kebahagiaan di Balik Kesedihan

STAIN UNIVERSITY – Kehidupan setiap manusia di dunia ini tidak luput dari kebahagiaan dan kesedihan. Semua orang, tanpa terkecuali, pasti pernah mengalami kesedihan dan kebahagian dalam hidupnya. Ada yang dapat segera mengatasi kesedihan dan menemukan kebahagiaan di balik kesedihan yang menimpa dirinya itu. Namun ada pula yang lama bahkan tidak mampu mengatasi permasalahan dan kesedihan yang sedang menimpanya sehingga membuat ia frustasi.

Sebenarnya di balik kesedihan yang sering kita alami, insya Allah terdapat sisi kebaikan yang dapat mengurangi kesedihan tersebut, bahkan dapat mendatangkan suatu kebahagiaan. Untuk itu ada beberapa cara yang dapat ditempuh:

Pertama, bersabarlah dan jalani kenyataan. Bisa jadi Allah Swt sedang menguji kesabaran kita dalam menghadapi permasalahan ini. Firman ‘Nya: Bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal- hal yang di wajibkan oleh Allah (QS. Luqman/31: 17). Namun sayang sekali, manusia sering terburu-buru dan berprangsangka yang tidak baik kepada Allah atas permasalahan yang menjadikannya bersedih.

Kedua,  yakinlah bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, kesenangan serta kebahagiaan. Segala kesulitan yang dihadapi saat ini takkan selamanya, ia hanyalah sementara dan semuanya akan berakhir, bahkan mungkin dapat berubah menjadi kesenangan dan kebahagiaan. Setiap permasalahan  pasti ada jalan keluarnya asalkan tidak berlarut-larut dalam masalah yang lagi dihadapi. Berbahagialah atas kesenangan yang pasti akan mendatangimu sebagaimana janji Allah: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. al-Insyirah/94: 6).

Ketiga, serahkanlah sepenuhnya kepada Allah setiap permasalahan hidup yang datang, atau bertawakkallah kepada Allah, niscaya ada rahmat dan kasih sayang Allah di dalamnya. Karena itu janganlah berputus asa. Teruslah berdoa dan bersyukurlah atas yang telah Allah berikan nikmatnya kepada kita.

Keempat, percayalah bahwa suatu saat Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. MeAllah akan menangkan dan menenteramkan hati kita sebagai wujud penghargaan dari-Nya atas kesabaran kita, sebab Allah sebaik- baik pembalas budi. Allah berfirman: Dan Allah Maha Pembalas Jasa Lagi Maha Penyantun (QS. At-Thaqabun/64: 17).

Kelima, jangan pernah takut untuk memulai. Takut sebelum melangkah adalah sikap orang yang kalah sebelum berperang. Takut akan kegagalan dapat dipastikan bahwa seorang takkan pernah meraih arti sebuah kesuksesan. Sebenarnya, boleh saja kita mengalami rasa khawatir terhadap suatu kegagalan karena hal ini justru akan menjadikan kita senantiasa selalu berhati-hati dalam setiap langkah yang di tempuh. Tapi bila terlalu khawatir, justru hal ini bisa berubah menjadikan kita tidak berani melangkah dalam memperoleh kebaikan.ti

Back to top button
error: Content is protected !!