Renungan Hati

Keutamaan Menuntut Ilmu

Ilmu menempati posisi yang amat penting dalam Islam. Banyak nash Qur’an ataupun Sunnah Nabi Saw yang memotivasi umat Islam untuk serius menuntut ilmu. Bahkan dalam salah satu hadistnya, Nabi Saw menegaskan kalau ilmu lebih berharga dari pada harta kekayaan. Sebab, harta benda itu sendiri dapat habis dengan sekejap jika ia tak memiki ilmu untuk tetap memeliharanya. Sementara dengan ilmu, harta kekayaan bisa diperoleh dan dikembangkan. Kata Rasulullah; “Nabi Sulaiman disuruh memilih antara harta benda, kerajaan dan ilmu. Maka dia memilih ilmu. Akhirnya dia diberi pula kerajaan dan harta benda.” (H.R. Ad-Dailami).

Ini berarti, dengan ilmu segala sesuatu dapat tercapai. Selama seseorang istiqomah dalam menuntut ilmu ataupun dalam mengamalkannya, secara otomatis ia akan mampu menjalankan hidup dengan baik untuk mencapai tujuannya, baik dunia maupun akhirat. Karena orang yang sedang menuntut ilmu dihitung sedang berjuang di jalan Allah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda; “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka dengan apa yang dilakukannya itu Allah akan menempuhkan suatu jalan untuknya guna menuju syurga”.

Allah juga berfirman dalam surat At Taubah ayat 122; “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.

Dari Abu Musa, RA, Nabi bersabda; “Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan yang Allah mengutus aku untuk menyampaikannya, seperti hujan lebat jatuh ke bumi. Bumi itu ada yang subur, menghisap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Adapula yang keras, tidak menghisap air sehingga tergenang. Maka Allah memberi manfaat dengan dia bagi manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak) dan untuk bercocok tanam. Dan adapula hujan yang jatuh ke bagian lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidakpula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama yang mau memanfaatkan apa yang aku disuruh Allah menyampaikannya, mempelajarinya dan mengajarkannya. Dan begitulah perumpamaan yang tidak mau memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Allah yang aku diutus untuk menyampaikannya”(HR. Bukhari).

Meskipun demikian Rasulullah juga berdoa untuk berlindung kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat. Karena memang tidak sedikit pula ilmu yang tidak bermanfaat yang tersebar di tengah umat manusia. Bahkan diantara ilmu tersebut ada yang menimbulkan kerusakan bagi peradaban manusia. Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah pernah berdoa; “ Allahumma inni a’udzubika min ‘ilmin laa yanfa’wa min qalbin laa yakhsya’ wa min nafsin laa tasyba’ wa min du’aain laa yusma’ (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu, jiwa yang tidak pernah merasa kenyang (puas) dan doa yang tidak didengar)”(HR. An-Nisa’i. Hadits ini juga terdapat di dalam hadits Muslim dan At-Tirmidzi dari hadits Zaid bin Arqam).

Semoga Allah Swt selalu membimbing kita ke jalan yang benar dan semoga ilmu yang selama ini kita cari dan kita dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat dan berguna untuk diri kita sendiri dan orang lain. Amin yaa Robbal ‘Alamiin

Artikel Renungan Hati Lainnya : staincurup.ac.id

Back to top button
error: Content is protected !!